Malam ini, aku duduk terpekur didalam kamarku, bidadariku telah terlelap setelah sepanjang hari menjadi wonder women. Kupandangai layar putih didepanku, masih mulus tanpa coretan. Hari ini entah tiba – tiba aku ingin melenggangkan jariku di atas tuts – tuts kecil laptopku. Sudah lama rasanya jemriku tak beradu dengan tombol – tombol itu. Ada kerinduan seolah.
Setelah sekian lama, aku terlena dengan aktifitasku. Iya, aku masih bercengkrama dengan huruf – huruf dan deretan kata, namun itu hanya sekilas, tak bisa kuresapi, itu tuntutan, bukan hati nurani. Aku telah terlena selama ini, tertidur dan hanya bermimpi.
Mimpiku dulu, aku bisa terus menari dengan jemariku di balik deretan katan yang selalu terususun rapi, bisa selalu menuang tiap ide dalam kepala tanpa ada jeda. Ah, ternyata. Sekali lagi aku masih cuma bermimpi.
Malam ini ku coba kembali menorehkan goresanku ke dalam kertas putih. Tak terasa ternyata sudah lama aku tak bergumam dengan diriku sendiri. Melamun dengan sepi dan mengucap tanpa kata. Hanya deretan hurup berjajar mewakili apa yang ada dalam fikirku. Sudah lama aku tidak komat – kamit sendiri sembari sesekali menggaruk kepalaku yang tidak gatal.
Komunitas yang seharusnya membuatku bisa lebih akrab dengan huruf – huruf ini, malah menjadikanku budak mereka, tak habis fikir aku ini. Obsesiku telah tercapai, aku bisa bersama belajar aksara di bumi kelahiranku ini. Namun ternyata disini aku malah terhenti, tak bisa bersapa lagi dengan aksara penuh makna.
Benar ada kerinduan di hatiku, ketika serentetan aksara muncul di kepala, dan kutoreh dengan cermat di dalam lembaran putih. Aku yakin tulisanku ini bukan yang sempurna, dari dulu sampai detik ini, namun aku hanya ingin terus mengakrabi huruf demi huruf yang ku susun menjadi rentetan kata dan berakhir manjadi jajaran kaliamat.
Mimpiku adalah menjadi pengakrab aksara, bukan cuma menyalin kata demi kata yang mungkin tak ada artinya. Hanya formalitas semata. Benarlah, ketika mimpi hanya dalam tidur maka tetaplah dia menjadi mimpi. Mimpi akan menjadi kenyataan ketika ada langkah bergerak untuk menggapainya. Dream And Action not No Action Talk Only.
Hmm, kiranya aku sudah terlalu banyak berceloleh tak karuan, mala mini aku hanya ingin mengakrabi lagi huruf demi huruf, yah syukur bisa merangkai kata penuh makna yang bermanfaat, sungguh aku sangat ingin itu.
Aku ingin menulis untuk mensejarahkan diri, berguna bagi sesama. Diri ini tak akan dikenal siapa – siapa kelak tanpa ada bekas tapak di bumi. Setiap orang hanya akan terkenang dalam seongok nisan dengan deretan kata baku bila tak berkontrbusi.
Secuil asa dalam langkah lebih baik daripada seongok angan – anagan yang tak kunjung terlaksana
Untuk diriku yang mudah terdiam dalam angan, jadikan diammu untuk berikir dan mulai gerakkan jemarimu jangan sampai kaku hingga hidup berlalu.
Bergerakklah!
Purwodadi, Syawal 1433 / Agustus 2012
Senyum simpul melihat
sinar bulan perunama bagai
menempel di wajah bidadariku